Rembuk Stunting di Desa Pattontongang yang dihadiri oleh ,kasi  kecamatan mandai , Kepala Desa Pattontongan , TA P3MD Kab.maros, pendamping kecamatan dan pendamping lokal Desa , Para kepala Dusun ,ketua RT Dan unsur Mayarakat lainnya , Upaya Kolaboratif dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting Tahun 2025 Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan meningkatkan risiko penyakit kronis di masa depan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan stunting perlu dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Desa Pattontongang, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, menunjukkan komitmennya dalam mengatasi permasalahan stunting melalui Rembuk Stunting yang dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari upaya kolaboratif antara pemerintah desa, petugas kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat dalam rangka menciptakan generasi yang sehat dan bebas stunting. Rembuk Stunting ini menjadi forum penting untuk membahas berbagai isu terkait stunting, mulai dari identifikasi kasus, intervensi gizi, hingga pemantauan pertumbuhan anak. Diskusi yang intensif dan partisipatif diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret dan strategi yang efektif dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Desa Pattontongang. Data dan informasi yang akurat mengenai kondisi stunting di desa menjadi dasar perencanaan program intervensi. Pemetaan wilayah dengan angka stunting tertinggi, identifikasi faktor risiko, dan analisis data perkembangan anak merupakan langkah awal yang krusial. Selain itu, edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil dan keluarga dengan balita, juga menjadi fokus utama. Informasi mengenai pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang baik, serta pemantauan pertumbuhan anak secara berkala perlu disampaikan secara komprehensif dan mudah dipahami. Keterlibatan aktif kader posyandu dan petugas kesehatan dalam melakukan kunjungan rumah, pendampingan gizi, dan pemantauan pertumbuhan anak di lapangan sangatlah penting. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah desa, puskesmas, dan masyarakat, akan memperkuat efektivitas program intervensi stunting. Rembuk Stunting di Desa Pattontongang diharapkan dapat menjadi momentum untuk mempercepat upaya pencegahan dan penanganan stunting. Dengan komitmen bersama dan langkah-langkah strategis, diharapkan Desa Pattontongang dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas stunting. Penulis: Sukmawati